Ulasan Pasar per 29 Desember 2017

Pasar saham Indonesia pada akhir Desember 2017 ditutup di level 6.355,65 angka ini tercatat menguat sebesar 0,66 persen atau 41,61 poin harian dan secara year to date/ytd naik sebesar 19.99% . Pada hari terakhir di tahun 2017 nilai transaksi mencapai Rp 28,38 triliun dengan volume 26,08 miliar saham.

Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat inflasi Desember 2017 sebesar 0,71%. Angka itu naik dibanding posisi bulan sebelumnya yang sebesar 0,02%. Bila dilihat sejak awal tahun hingga akhir Desember, maka inflasi di tahun 2017 secara tahunan (year-to-year) tercatat 3,61 persen. Angka inflasi bulan Desember 2017 ini lebih tinggi dibandingkan Desember 2016 yang mencapai 0,42%.

Kurs dollar terhadap rupiah per 29 Desember 2017: Rp.13.548,- vs 30 November 2017: Rp.13.514,- (kurs jisdor). Nilai tukar mata uang rupiah mengalami pelemahan secara Mom pada akhir Desember dengan melemah sebesar 0,25% terhadap USD. Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) melemah 0,59 persen sepanjang tahun 2017 (year-to-date). Harga minyak WTI per 30 Desember 2017 naik 58 sen atau 1% menjadi USD60,42 per barel, harga penutupan terbaik sejak Juni 2015.  Harga Brent naik 76 sen atau 1,2% menjadi USD 66,92 per barel pada pukul 14:25 ET. Brent menembus USD 67 per barel awal pekan ini, harga terbaik sejak Mei 2015.

Pada Kamis tanggal 20 Desember 2017 Lembaga Pemeringkat International Fitch Ratings menaikkan peringkat utang Indonesia dari BBB dengan Outlook Stabil dari sebelumnya BBB-. Alasan Fitch adalah karena Indonesia berhasil bertahan dari tekanan global serta ada kebijakan ekonomi yang konsisten menjaga kestabilan.

.