Ulasan Pasar per 31 Juli 2023

 

Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada perdagangan terakhir bulan Juli 2023 ditutup dilevel 6.931,36, menguat 0,45%. Sepanjang bulan Juli, IHSG membukukan kinerja positif dengan kenaikan sebesar 4,04%. Penguatan IHSG selama bulan Juli ditopang kinerja positif laporan keuangan emiten Big Cap yang mencatat kinerja lebih baik melebihi perkiraan analis. 

Bursa saham Amerika Serikat (AS) pada perdagangan terakhir bulan Juli (31/7) ditutup positif. Indeks Dow Jones menguat 0,28% ke 35.559,53, S&P 500 naik 0,15% ke posisi 4.588,96, sedangkan indeks Nasdaq naik 0,21% ke posisi 14.346,02. Selama bulan Juli pasar saham Amerika mencatatkan kinerja positif dengan S&P 500 menguat 3,1%, Nasdaq naik  4,1%, dan Dow Jones menguat 3,4%. Investor Wall Street menyakini akan adanya soft landing untuk ekonomi AS dan tidak memperkirakan terjadinya resesi ekonomi.

Bank Indonesia menyampaikan perkembangan aliran modal investor asing per 27 Juli 2023. Transaksi investor asing di pasar keuangan domestik tercatat berada dalam posisi beli neto sebesar Rp 700 miliar pada periode 24 – 27 Juli 2023. Ini terdiri dari jual neto Rp 300 miliar di pasar SBN dan beli neto Rp1,00 triliun di pasar saham. Meskipun terjadi posisi jual di pasar SBN, namun data setelmen sejak awal tahun hingga 27 Juli 2023 menunjukkan investor asing masuk ke pasar SBN hingga Rp 94,52 triliun, lebih besar dibandingkan aliran modal investor asing yang masuk ke pasar saham Rp 18,49 triliun.

Nilai tukar Rupiah terhadap US Dolar pada perdagangan di awal Agustus di pasar spot Selasa (1/8) dibuka melemah 0,20% dilevel Rp 15.105. Prospek nilai tukar Rupiah diperkirakan akan mampu bergerak positif menyusul aturan baru terkait Devisa Hasil Ekspor (DHE) yang menetapkan eksportir wajib menyimpan 30% hasil DHE kedalam sistem keuangan Indonesia dalam jangka waktu tertentu.

Badan Pusat Statistik (BPS) merilis data inflasi tahunan pada Juli 2023 tercatat 3,08% (YoY), lebih rendah dari bulan Juni 2023 yang mencapai 3,52%. Sementara inflasi bulanan per Juli tercatat 0,21%, lebih tinggi  dari Juni 2023 yang tercatat sebesar 0,14%. Penyumbang inflasi bulanan terbesar pada Juli 2023 adalah kelompok transportasi dengan inflasi 0,58% dan andil 0,08%. Kelompok dengan pendorong terbesar selanjutnya adalah makanan, minuman dan tembakau dengan inflasi 0,22% dan andil 0,06%. Kemudian pendidikan dengan inflasi 0,66% dan andil 0,04%.

Harga minyak dunia diperdagangan awal Agustus dibuka menguat. Minyak jenis WTI naik 1,51% ke posisi US$81,8 per barel sementara harga minyak jenis brent juga dibuka naik 0,671% ke posisi US$85,56 per barel. Harga minyak menguat dipicu pasokan global diproyeksi akan semakin ketat. Sebaliknya, permintaan global akan meningkat. Arab Saudi diperkirakan akan memperpanjang pengurangan produksi minyak sebesar 1 juta barel per hari (bpd) untuk satu bulan lagi termasuk bulan September. Anggota OPEC juga memangkas produksi hingga 840.000 lebih rendah pada Juli 2023 dibandingkan Juni. Pemangkasan produksi menjadi kekhawatiran besar mengingat pasokan minyak terus berkurang.

Bulan Agustus IHSG diprediksi akan bergerak fluktuatif dengan mencoba menembus level resistant terdekat dilevel 6,972. Sentimen positif untuk penguatan IHSG yaitu masuknya kembali investor asing ke Indonesia menyusul meredanya ketidakpastian global serta proyeksi melonggarnya kebijakan suku bunga global.