Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada akhir Februari ditutup melemah 3,31% dilevel 6.270,60. Kejatuhan IHSG salah satunya disebabkan melemahnya ekonomi Indonesia yang tercermin dengan turunnya daya beli masyarakat serta pemangkasan rating saham-saham di Indonesia yang mendorong aliran dana asing keluar. Sejak awal tahun hingga akhir Februari investor asing telah melakukan jual bersih di seluruh pasar sebesar lebih dari Rp19 triliun.
Bursa saham Amerika Serikat (AS) pada perdagangan akhir Februari 2025 ditutup positif. Indeks Dow Jones naik 1,39% ke level 43.840,91, indeks Nasdaq menguat 1,63% ke posisi 18.847,28 dan S&P 500 naik 1,59% kelevel 5.954,50. Pergerakan bursa saham Amerika selama bulan Februari berada dalam teritori negatif. Selama sebulan, indeks Nasdaq merosot hampir 4%, indeks S&P 500 melemah 1,4%, sementara indeks Dow Jones melemah 1,6%.
Akhir bulan Februari 2025, Bank Indonesia (BI) mencatat aliran modal asing keluar (capital outflow) di pasar keuangan dalam negeri sebesar Rp 10,33 triliun dalam periode 24 – 27 Februari 2025. Aliran modal asing keluar melalui pasar saham sebesar Rp 7,31 triliun, melalui Sekuritas Rupiah Bank Indonesia (SRBI) sebesar Rp 1,78 triliun, dan melalui instrument SBN sebesar Rp 1,24 triliun. Selama tahun 2025, berdasarkan data setelmen sampai dengan 27 Februari 2025, investor asing tercatat jual neto sebesar Rp 15,47 triliun di pasar saham, beli neto Rp 12,86 triliun di pasar SBN dan beli neto Rp 7,67 triliun di SRBI.
Nilai tukar Rupiah terhadap US Dollar pada perdagangan hari Selasa (04/03) dibuka dilevel Rp 16.430, menguat 0,27%. Pergerakan rupiah terhadap dollar masih sangat dipengaruhi faktor ekternal seperti ekspektasi penurunan suku bunga The Fed yang semakin kecil serta kebijakan tarif dagang yang mulai diberlakukan oleh Presiden Trump.
Badan Pusat Statistik (BPS) merilis data deflasi tahunan pada Februari 2025 yang tercatat sebesar 0,06% (YoY), berbeda dengan bulan Januari 2025 yang tercatat terjadi inflasi sebesar 0,76% (YoY). Pada bulan Februari tercatat terjadi deflasi sebesar 0,48%, sedangkan dibulan sebelumnya Januari deflasi sebesar 0,76%. Deflasi pada Februari 2025 secara mayoritas dipengaruhi oleh komponen harga diatur pemerintah yang deflasi 9,02% dan memberikan andil terhadap deflasi sebesar 1,77%. Hal ini disebabkan oleh adanya diskon 50% tarif listrik yang diberikan oleh pemerintah. Sementara daya beli masyarakat tercatat dalam komponen harga inti mengalami inflasi tahunan sebesar 2,48% dan memberikan andil inflasi 1,58%.
Harga minyak dunia diperdagangan Selasa (04/03) dibuka negatif. Minyak jenis WTI melemah 0,53% ke posisi US$ 68,01 per barel sementara harga minyak jenis brent dikisaran US$ 71,08 per barel melemah 0,75%. Harga minyak dunia bergerak negatif disebabkan memburuknya hubungan AS-Ukraina sebagai sinyal potensi meredanya konflik yang dapat berujung pada pelonggaran sanksi terhadap Rusia serta berpotensi meningkatkan pasokan minyak global.
Bulan Maret 2025, IHSG diprediksi masih akan bergerak fluktuatif dengan kisaran level 6,246-6,915. IHSG berpotensi menguat ditopang sentimen dividen tahunan saham-saham bluechips yang biasanya diumumkan di bulan Maret.
Recent Comments