Ulasan Pasar per 31 Januari 2020

IHSG pada penutupan perdagangan 31 Januari 2020 mencatatkan penurunan sebesar -1,94% atau turun 117,55 poin ke level 5.940,05. Secara year to date IHSG mengalami penurunan sebesar -6,15%. Asing secara ytd mencatatkan net buy sebesar Rp 33,58 miliar.

Japan Credit Rating (JCR) atau Pemeringkat Kredit Jepang menaikkan peringkat utang pemerintah Indonesia menjadi BBB+ dari sebelumnya BBB dengan prospek (outlook) stabil.

Realisasi investasi Penanaman Modal Asing (PMA) sepanjang kuartal IV 2019 sebesar Rp 423,1 triliun. Nilai ini meleset dari target tahun lalu yang mencapai 87,5% dari Rp 483,7 triliun. Selama 2019, Singapura masih menjadi negara asal investasi terbesar di Indonesia. tercatat menanam dananya sebesar US$ 6,5 miliar atau 23,1% dari keseluruhan investasi. Selanjutnya, Cina sebesar US$ 4,7 miliar atau mencapai 16,8%, Jepang US$ 4,3 miliar atau 15,3%, Hong Kong US$ 2,9 miliar atau 10,2%, dan Belanda US$ 2,6 miliar sebesar 9,2%.

Lembaga pemeringkat Fitch dalam kajiannya menilai, kasus wabah virus Corona dapat  mempengaruhi rating dan outlook surat utang korporasi maupun negara tergantung dari tingkat keparahannya. Rating surat utang negara yang terkena wabah dapat terpengaruh terutama sektor yang terkait dengan sektor perjalanan dan pariwisata seperti sektor penerbangan, penginapan dan sektor lainnya. Jika virus ini terus menyebar, Fitch meyakini dampak makro ekonominya akan benar-benar terasa di kawasan Asia tempat virus tersebut berasal.

Ulasan Pasar per 30 Desember 2019

Pemerintah AS dan China berencana memformalkan kesepakatan dagang tahap satu pada minggu pertama Januari 2020, setelah keduanya mengumumkan bahwa telah berhasil mencapai kesepakatan dagang yang sudah begitu dinanti-nantikan pelaku pasar ekonomi global. AS membatalkan rencana untuk mengenakan bea masuk tambahan terhadap produk impor asal China pada tanggal 15 Desember 2019. Nilai produk impor asal China yang akan terdampak oleh kebijakan ini mencapai US$ 160 miliar. AS juga  menyatakan bahwa bea masuk sebesar 15% terhadap produk impor asal China senilai US$ 120 miliar nantinya akan dipangkas menjadi 7,5% saja sebagai bagian dari kesepakatan dagang tahap satu.

Inflasi bulan Desember tercatat di 0,34% MoM, sedangkan inflasi dari tahun ke tahun (YoY) mencapai 2,72 %. Secara tahunan, inflasi ini terendah dalam satu dekade terakhir.

Pada penutupan perdagangan saham, Senin (30/12/2019), IHSG ditutup turun 29,77 poin atau 0,47% ke posisi 6.299,53. Sementara itu, indeks saham LQ45 naik 0,81% ke posisi 1.014,47. Investor asing melakukan penjualan saham mencapai Rp 586,68 miliar di pasar regular. Posisi dolar Amerika Serikat (AS) berada di kisaran Rp 13.925,-.

 

Ulasan Pasar per 29 November 2019

Pasar global masih terfokus pada hubungan Amerika Serikat (AS) – China (RRC) yang kembali memanas setelah Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump menandatangani dua UU yang mendukung para pendemo Hong Kong. UU itu resmi menjadi hukum di AS, yaitu UU Hak Asasi Manusia (HAM) dan Demokrasi Hong Kong. Di kuartal III-2019 ekonomi Hong Kong bahkan kontraksi sebesar 3,2% secara kuartalan (QoQ).

IHSG pada penutupan perdagangan hari Jumat tanggal 27 November 2019 mencatatkan kenaikan sebesar 0,99% atau naik 58,77 poin ke level 6.011,83. Secara year to date IHSG mengalami penurunan sebesar -2,95%. Dengan kapitalisasi pasar sebesar Rp 6.920 Triliun dengan rata-rata nilai transaksi harian Rp 9.185 Miliar. Asing secara ytd mencatatkan net buy sebesar Rp 41.209,7 miliar.

DJIA, Indeks Hangseng, S&P 500, dan Nikkei225 ditutup variatif di akhir perdagangan Jumat kemarin, DJIA 28051,41 -0,40%(ytd +20,25%), HSI 26.346,49 -2,03%(ytd +1,94%), S&P500 3.140,98 -0,40%(+0,99%), dan Nikkei225 ditutup di 23.293,91 -0,49% (+16,38%).