Ulasan Pasar per 30 September 2022

Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup menguat tipis 0,07% atau 4,6 poin ke level 7.040,8 pada perdagangan Jumat, 30 September 2022 investor asing membukukan aksi beli bersih saham Rp 237 miliar. Mayoritas Indeks regional diakhir perdagangan  September 2022  ditutup negatif. Dow Jones ditutup 29,225,61 (-1.54%), NASDAQ ditutup 10,737.51 (-2.84%), S&P 500 ditutup 3,640.47 (-2.11%). Wall Street ditutup melemah tajam di tengah kekhawatiran bahwa keagresifan Federal Reserve melawan inflasi dapat melumpuhkan ekonomi Amerika Serikat (AS).

Pada September 2022 terjadi inflasi sebesar 1,17% dengan Indeks Harga Konsumen (IHK) sebesar 112,87. Tingkat inflasi tahun kalender (Januari–September) 2022 sebesar 4,84% dan tingkat inflasi tahun ke tahun (September 2022 terhadap September 2021) sebesar 5,95%. Komponen inti pada September 2022 mengalami inflasi sebesar 0,30%. Tingkat inflasi komponen inti tahun kalender (Januari–September) 2022 sebesar 2,81% dan tingkat inflasi komponen inti tahun ke tahun (September 2022 terhadap September 2021) sebesar 3,21%.

Rapat Dewan Gubernur (RDG) Bank Indonesia pada 21-22 September 2022 memutuskan untuk menaikkan BI 7-Day Reverse Repo Rate (BI7DRR) sebesar 50 bps menjadi 4,25%, suku bunga Deposit Facility  sebesar 50 bps menjadi 3,50%, dan suku bunga Lending Facility  sebesar 50 bps menjadi 5,00%. Keputusan kenaikan suku bunga tersebut sebagai langkah front loaded, pre-emptive, dan forward looking untuk menurunkan ekspektasi inflasi dan memastikan inflasi inti kembali ke sasaran 3,0±1% pada paruh kedua 2023, serta memperkuat kebijakan stabilisasi nilai tukar Rupiah agar sejalan dengan nilai fundamentalnya akibat tingginya ketidakpastian pasar keuangan global, di tengah peningkatan permintaan ekonomi domestik yang tetap kuat.

Harga Jenis minyak WTI  untuk pengiriman November turun US$1,74, atau sekitar 2,1%, menjadi US$79,49 per barel dan minyak mentah Brent turun 53 sen, atau sekitar 0,6 %, menjadi US$87,96 per barel. Produksi minyak OPEC meningkat ke level tertinggi sejak 2020 pada September lalu. Peningkatan yang terjadi melampaui kesepakatan yang sebelumnya ditetapkan. OPEC bersama negara-negara produsen minyak lainnya yang tergabung dalam OPEC+ dijadwalkan akan melakukan pertemuan pada 5 Oktober mendatang.

Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengungkapkan bahwa penerimaan pajak kini mencapai Rp 1.171 triliun atau tumbuh 58% (year on year/yoy). Sementara itu, realisasi pendapatan negara mencapai Rp 1.764 triliun atau tumbuh 49%. Adapun realisasi penerimaan pajak senilai Rp 1.171 triliun sampai Agustus 2022 tersebut setara dengan 78,9% dari target yang tertuang dalam Perpres No 98/2022, yaitu sebesar Rp 1.485 triliun.

Kinerja perpajakan ini telah melampaui realisasi sebelum pandemi Covid-19. Pendapatan negara juga didorong oleh penerimaan bea cukai sebesar Rp 206 triliun, tumbuh 30,5%. Selain itu, realisasi Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP) juga tumbuh 38,9% menjadi Rp 386 triliun.

Pertumbuhan ekonomi Indonesia terus menunjukkan tren bagus usai dihantam pandemi Covid-19. Presiden Joko Widodo (Jokowi) memperkirakan pertumbuhan ekonomi Indonesia pada kuartal ketiga tahun 2022 berada di kisaran 5,4% sampai 6%, di atas angka kuartal II yang sebesar 5,44%. Bahkan, pertumbuhan ekonomi Indonesia saat ini adalah yang tertinggi bila dibandingkan dengan negara-negara anggota forum G20.

Ulasan Pasar per 31 Agustus 2022

Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG)  pada perdagangan 31 Agustus 2022 ditutup menguat 0,27% atau 19,12 poin ke level 7.178,59. Total volume perdagangan saham di BEI mencapai 31,55 juta dengan nilai transaksi Rp 18,81 triliun. Di tengah kenaikan IHSG investor asing mencatat jual bersih atau net sell sebesar Rp 42,37 miliar di seluruh pasar.

Sedangkan Bursa saham Wallstreet ditutup melemah pada Rabu, 31 Agustus 2022 waktu setempat, kekhawatiran pelaku pasar masih terfokus rencana kenaikkan suku bunga AS yang diperkirakan akan kembali naik 75bps pada pertemuan September mendatang. Sementara itu rilis data pekerjaan ADP Nonfarm Employment AS kembali turun ke level 132000 dari sebelumnya 268000. Indeks Dow Jones Industrial Average (DJI) (-0.88%), S&P 500 (-0.78%) dan Nasdaq (-0.56%).

Harga minyak mentah melemah pada perdagangan Rabu, 31 Agustus 2022. Kekhawatiran kenaikkan suku bunga AS dan Eropa serta perlambatan ekonomi dunia menjadi sentimen penekan harga. Harga minyak WTI USD 89.22/barrel

Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat pada bulan Agustus 2022 terjadi deflasi sebesar 0,21 % dengan Indeks Harga Konsumen (IHK) sebesar 111,57. Sementara itu tingkat inflasi tahun kalender / year –to-date (Januari–Agustus2022) tercatat sebesar 3,63% dan tingkat inflasi tahun ke tahun/ year-on-year (Agustus 2021- Agustus 2022) sebesar 4,69 %. Komponen inti pada Agustus 2022 mengalami inflasi sebesar 0,38%. Tingkat inflasi komponen inti tahun kalender (Januari–Agustus2022) sebesar 2,50% dan tingkat inflasi komponen inti tahun ke tahun (Agustus 2021-Agustus 2022) sebesar 3,04%

Rapat Dewan Gubernur (RDG) Bank Indonesia pada 22-23 Agustus 2022 memutuskan untuk menaikkan BI 7-Day Reverse Repo Rate (BI7DRR) sebesar 25 bps menjadi 3,75%, suku bunga Deposit Facility  sebesar 25 bps menjadi 3,00%, dan suku bunga Lending Facility  sebesar 25 bps menjadi 4,50%. Untuk kali pertama sejak November 2018 atau 45 bulan, Bank Indonesia (BI) menaikkan suku bunga acuan. Keputusan kenaikan suku bunga tersebut sebagai langkah pre-emptive dan forward looking untuk memitigasi risiko peningkatan inflasi inti dan ekspektasi inflasi akibat kenaikan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) nonsubsidi dan inflasi volatile food, serta memperkuat kebijakan stabilisasi nilai tukar Rupiah agar sejalan dengan nilai fundamentalnya dengan masih tingginya ketidakpastian pasar keuangan global, di tengah pertumbuhan ekonomi domestik yang semakin kuat.

Kinerja ekspor Indonesia sangat menguntungkan. Surplus neraca dagang telah tejadi 27 bulan berturut. Namun, yang perlu mendapat catatan di beberapa bulan terakhir ini surplusnya sudah mulai berkurang. Berdasarkan catatan BPS, neraca dagang Indonesia mencatat surplus sebesar USD4,23 miliar pada Juli 2022 sebelumnya tercatat surplus USD5,15 miliar pada Juni 2022. Namun, harga komoditas unggulan di tingkat global mulai mengalami penurunan. (Bisnis Indonesia)

Krisis energi global membuka peluang bagi kebangkitan tenaga nuklir di Asia. Seperti Jepang dan Korsel menghapus kebijakan anti nuklirnya. Sementara India dan China mencari cara untuk membangun lebih banyak reaktor untuk menghindari kekurangan pasokan energi ke depan, di Korea Selatan. Para pemilih tahun ini memilih presiden pro-nuklir yang menginginkan energi atom menyumbang 30% dari total pembangkit energi. China, yang saat ini bergulat dengan gelombang panas, pada minggu ini mengatakan akan mempercepat proyek pembangkit listrik tenaga nuklir dan air. China saat ini memiliki kapasitas tenaga nuklir senilai hampir 24 gigawatt yang sedang dibangun, dan 34 gigawatt lainnya direncanakan.

Bahkan negara-negara berkembang di Asia Tenggara sedang menjajaki teknologi atom. Penggunaan energi nuklir muncul setelah harga gas alam dan batubara mencapai rekornya usai invasi Rusia ke Ukraina. Sedangkan, Rusia sebagai pengekspor bahan bakar utama Eropa ikut memperketat pasokan energinya. Inilah yang membuat tenaga nuklir yang dinilai lebih bersih dan andal sangat menarik bagi pembuat kebijakan dan utilitas yang ingin mengendalikan inflasi. Selain itu, tenaga nuklir bisa mencapai tujuan ESG serta dan mengekang ketergantungan pada pemasok energi luar negeri.

Ulasan Pasar per 29 Juli 2022

IHSG pada penutupan perdagangan hari Jumat 29 Juli 2022 mencatatkan penurunan  sebesar -0,082% atau turun 5,69 poin ke level 6.951,12. Dari awal tahun IHSG mengalami kenaikan sebesar 5,62%. Dengan kapitalisasi pasar sebesar Rp 9.133 Triliun dengan rata-rata nilai transaksi harian Rp 15,428 Miliar. Mayoritas Indeks regional diakhir perdagangan akhir Juli 2022 ditutup mix, Dow Jones ditutup dilevel 32.845,13 +0,97%, Hangseng 20.156,51 -2,26%, S&P 4.130,29 +1,42%, dan Nikkei 27.801,64 -0,05%.

Bank Indonesia menutup transaksi nilai tukar rupiah berada di posisi Rp 14.860 per dolar Amerika Serikat (AS) saat perdagangan Jumat, 29 Juli 2022. Nilai tersebut menguat 98 poin atau 0,7% dari perdagangan hari sebelumnya. Sedangkan terhadap beberapa mata uang utama yang dimonitor Bank Indonesia (BI), rupiah terhadap yen Jepang melemah 67,86 poin, won Korea Selatan melemah 0,06 poin, dolar Australia melemah 51,49 poin, euro melemah 43,55 poin, rupiah terhadap dolar Singapura melemah 12,36 poin, rupiah terhadap yuan China menguat 3,38 poin dan rupiah terhadap ringgit Malaysia menguat 5,64 poin

Berdasarkan data Bloomberg pada Jumat (29/7/2022), harga minyak West Texas Intermediate (WTI) ditutup menguat 2,2 persen ke US$98,62 per barel di New York Mercantile Exchange. WTI menguat sekitar 4 persen sepanjang pekan. Namun demikian, WTI mencatat penurunan bulanan berturut-turut pertama sejak 2020 karena kekhawatiran perlambatan ekonomi memicu sentimen bearish di seluruh pasar. Sementara itu, harga minyak Brent untuk pengiriman September, yang berakhir Jumat, ditutup menguat 2,7 persen ke level US$110,01 di ICE Futures Europe exchange.

Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat inflasi Juli 2022 secara tahunan (year on year/yoy) sebesar 4,94%. Angka ini kembali mencetak rekor, di mana kali ini inflasi menjadi yang tertinggi sejak Oktober 2015. Adapun secara year to date, inflasi berada di level 3,85%. BPS merinci inflasi Juli 2022 secara bulanan (month to month/mtm) sebesar 0,64%. Angka ini naik dari indeks harga konsumen di sebelumnya pada Juni yang berada di level 111,09 menjadi 111,80.

Amerika Serikat (AS) mencatatkan pertumbuhan negatif alias kontraksi produk domestik bruto (PDB) sebesar 0,9% pada kuartal II/2022 secara tahunan. Berdasarkan data dari Biro Statistik dan Tenaga Kerja AS yang dirilis Kamis, 28 Juli 2022 kontraksi itu di bawah konsensus yang meramalkan terjadi pertumbuhan positif 0,5%. Dengan hasil tersebut, secara teknis AS masuk ke jurang resesi setelah mencetak pertumbuhan negatif alias kontraksi sebesar 1,6% pada kuartal I/2022.

Kemendag Evaluasi Rencana Penghapusan DMO dan DPO Sawit. Penghapusan kebijakan DMO dan DPO akan dipertimbangkan selama pelaku usaha tetap berkomitmen dan konsisten untuk memastikan kebutuhan sawit dalam negeri tercukupi.. Rencana penghapusan DMO dan DPO ini bertujuan untuk mempercepat ekspor CPO. Sebagai informasi DPO yang ditetapkan saat ini berada di harga IDR 9,300 per kg dan sudah termasuk nilai PPN.

China Tambah Impor CPO ke Indonesia Sebanyak 1 Juta Ton. China menyampaikan untuk berkomitmen untuk menambah impor crude palm oil (CPO) sebanyak 1 juta ton dari Indonesia. Melansir dari data BPS, volume ekspor CPO Indonesia ke China mencapai 4,7 juta ton pada 2021 Dengan demikian, tambahan ekspor 1 juta ton setara 21,3% volume ekspor CPO dari Indonesia ke China tahun lalu Selain akan menambah impor CPO 1 juta ton, China juga berkomitmen untuk mengurai permasalahan logistik ekspor CPO ke China.