Ulasan Pasar per 29 September 2017

Kurs dollar terhadap rupiah per 29 September 2017: Rp.13.492,- vs 31 Agustus 2017: Rp.13.351,-(kurs jisdor). Nilai tukar mata uang rupiah mengalami pelemahan secara month to month (MtM) pada akhir September dengan melemah sebesar 1,06% terhadap USD. Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) menetapkan harga batubara acuan (HBA) periode September 2017 sebesar US$ 92,03/ton. Harga tersebut merupakan level tertinggi yang dicapai sepanjang delapan bulan terakhir. Sejak awal tahun hingga Agustus kemarin, HBA mengalami fluktuasi dan rata-rata berada dikisaran US$ 80/ton. HBA September naik 9,6 persen dibandingkan harga batubara Agustus sebesar US$ 83,97/ton. Harga minyak WTI per 29 September 2017 : 51,59 USD per barel vs 31 Agustus 2017 : 47,15 USD per barel. Harga minyak per akhir September mengalami kenaikan sebesar 9,42%.

Rapat Dewan Gubernur (RDG) Bank Indonesia pada 20 dan 22 September 2017 memutuskan untuk menurunkan BI 7-day Reverse Repo Rate sebesar 25 bps dari 4,50% menjadi 4,25%, dengan suku bunga Deposit Facility turun 25 bps menjadi 3,50% dan Lending Facility turun 25 bps menjadi 5,00%, berlaku efektif sejak 25 September 2017. Inflasi indeks harga konsumen (IHK) bulan September 2017 tercatat sebesar 0,13 persen secara bulanan (mtm) dengan Indeks Harga Konsumen (IHK) sebesar 130,08. Secara tahunan Inflasi mencapai 3,72 persen (secara tahunan/yoy).

Pasar saham Indonesia ditutup berhasil menguat pada akhir September 2017 ini, setelah sempat mengalami pelemahan. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup naik 59 poin atau 1,02% ke 5.900. Secara MoM IHSG mengalami kenaikan sebesar 0,63% dan ytd sebesar 11,41%.

Ulasan Pasar per 31 Agustus 2017

Kurs dollar terhadap rupiah per 31 Agustus 2017: Rp.13.351,- vs 31 Juli 2017: Rp.13.323,-(kurs jisdor). Nilai tukar mata uang rupiah mengalami pelemahan secara month to month (MtM) pada akhir Agustus dengan melemah sebesar 0,21% terhadap USD.

Inflasi indeks harga konsumen (IHK) bulan Agustus 2017 mengalami deflasi sebesar 0,07 persen secara bulanan (mtm), sedangkan secara tahunan laju inflasi mencapai 3,82 persen (secara tahunan/yoy).
Untuk diketahui, inflasi Agustus 2017 tersebut lebih rendah dibandingkan dengan juli 2017 yang mengalami inflasi sebesar 0,22% (mtm). Dan angka deflasi pada bulan Agustus 2017 juga lebih rendah dibandingkan periode yang sama tahun lalu yang mengalami deflasi sebesar 0,22%.

Harga minyak WTI per 31 Agustus 2017 : 47,15 USD per barel vs 31 Juli 2017 : 49,43 USD per barel. Harga minyak per akhir Agustus cenderung mengalami penurunan sebesar -4,61%.
Pada penutupan perdagangan akhir bulan Agustus 2017 IHSG Investor IHSG ditutup melemah -0,14% atau turun 8,447 poin di level 5864,059.

Dari 469 saham sebanyak 208 melemah, 140 menguat, dan 121 stagnan. Nilai transaksi saham sebesar Rp6,64 triliun dari 10,59 miliar saham. Asing mencatatkan net sell sebesar 234,25 milliar walau secara mom mengalami kenaikan 0,39%.

Pasar Asia ditutup variatif seiring menguatnya dolar AS dan investor yang mencerna data layanan PMI dan manufaktur China.

Ulasan Pasar per 31 Juli 2017

Nilai Tukar Mata uang Rupiah terhadap US Dollar cukup stabil, yang dimana pada akhir Juli 2017 ditutup dilevel Rp. 13.256,- atau menguat tipis 0,1% dibanding dengan penutupan bulan Juni 2017. Pergerakan nilai tukar Rupiah masih terjaga akibat pergerakan Dollar AS yang bergerak konsolidasi. Selain itu Bank Indonesia kembali merilis suku bunga 7 day Reverse Repo Rate tetap stabil di level 4,75%. Badan Pusat Statistik (BPS) mencatatkan data hasil kinerja neraca perdagangan Indonesia yang kembali mengalami surplus sebesar USD 1,631 milliar pada bulan Juni 2017 dan naik menjadi USD 123,09 miliar pada bulan Juli 2017. BPS juga mencatat inflasi bulan Juli 2017 hanya 0,22%. inflasi tersebut merupakan yang terendah dalam enam tahun terakhir secara tahunan.

Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada bulan juli 2017 mengalami kenaikan sebesar 0,19% atau 11,28 point menjadi 5.8231,03 ponit. IHSG ditutup dengan 163 saham menguat, 171 saham menurun dan 224 saham tak bergerak. IHSG berakhir menguat di saat mayoritas bursa saham di Asia Tenggara terkoreksi dengan indeks FTSE Malay KLCI (-0,17%), indeks FTSE Straits Time Singapura (-0,70%), dan indeks SE Thailand (-0,13%), sedangkan indeks PSEi Filipina naik 0,32%). Adapun indeks Shanghai Composite ditutup naik 0,11% atau 3,46 poin di level 3.253,24, setelah dibuka dengan pelemahan 0,30% di posisi 3.240,17.