IHSG pada penutupan perdagangan hari Jumat 29 Mei 2020 mencatatkan kenaikan sebesar 0,79% atau naik 37,43 poin ke level 4.753,61 Secara ytd IHSG mengalami penurunan sebesar -24,90%. Dengan kapitalisasi pasar sebesar Rp 5.497 Triliun dengan rata-rata nilai transaksi harian Rp 7.381 Miliar.
Rupiah (kurs jisdor) pada 29 Mei 2020 ditutup di level 14.733 menguat 0,4% secara mingguan dan melemah 5,57% ytd. Paparan ekonomi oleh Bank Indonesia menyatakan bahwa Rupiah masih undervalue dan akan menguat terus ke fundamentalnya yang diukur dari inflasi dan Current Account Deficit yang rendah, yang juga ditopang oleh aliran modal masuk ke Surat Berharga Negara ( SBN ).
Secara mingguan minyak WTI dan Brent pada akhir perdagangan minggu lalu ditutup mix di level 33,38 (1,31%) dan 34,95(-0,06%). Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral mencatat bahwa impor minyak dan gas bumi (migas) pada April 2020 turun dibandingkan dengan impor migas pada Apri 2019. Data dari Situs Kementerian ESDM mencatat bahwa impor migas pada April 2020 mencapai 23,69 mmboe atau turun dibandingkan dengan impor migas pada April 2019 lalu yang mencapai 27,83 mmboe. Sedangkan nilai impor migas pada April 2020 mencapai US$ 644,71 juta turun 67% dibandingkan dengan nilai impor migas di 2019 yang sebesar US$ 1,97 miliar. Pada 31 Mei 2020 tercatat ICP Maret US$ 34,23 per barel. Adapun produksi minyak pada 26 Mei 2020 mencapai 709.746 barel per hari atau masih dibawah target 755.000 barel per hari. Sedangkan produksi gas baru mencapai 6.270 mmscfd atau masih dibawah target yang sebesar 6.670 mmscfd.
Recent Comments