Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada perdagangan terakhir bulan September 2023 ditutup dilevel 6.939,89, menguat 0,03%. Sepanjang bulan September, IHSG membukukan kinerja positif dengan kenaikan sebesar 0,19%. Selama bulan September IHSG bergerak fluktuatif seiring pergerakan bursa saham global yang melemah akibat sikap The Fed yang masih mempertahankan suku bunga acuan yang tinggi.
Bursa saham Amerika Serikat (AS) pada perdagangan akhir bulan September (29/9) ditutup mix. Indeks Dow Jones turun 0,47% ke level 33.507,5, sedangkan indeks Nasdaq naik 0,14% ke posisi 13.219,32 dan S&P 500 turun 0,27% kelevel 4.288,05. Selama bulan September pasar saham Amerika mencatatkan kinerja negatif dengan S&P 500 melemah 4,9%, Nasdaq turun 5,8%, dan Dow Jones melemah 3,5%. Data inflasi AS sebagai indikator utama kebijakan suku bunga menunjukkan belum adanya perbaikan. Hal ini menjadikan potensi The Fed masih akan agresif dengan suku bunganya ke depan.
Bank Indonesia menyampaikan perkembangan aliran modal investor asing per 25-27 September 2023. Bank Indonesia (BI) mencatatkan aliran modal investor asing yang keluar dari pasar keuangan domestik senilai Rp 7,7 triliun. Nilai tersebut terdiri dari modal asing keluar dari pasar Surat Berharga Negara (SBN) sebesar Rp 7,86 triliun dan dari pasar saham senilai Rp 2,07 triliun. Instrumen baru BI, yakni Sekuritas Rupiah Bank Indonesia (SRBI) mampu meredam laju aliran modal asing keluar dari Indonesia. Tercatat terdapat aliran modal asing masuk melalui SRBI sebesar Rp 2,16 triliun. Data setelmen sejak awal tahun hingga 27 September 2023 menunjukkan investor asing masuk ke pasar SBN sebesar Rp 67,92 triliun, sedangkan aliran modal investor asing di pasar saham tercatat keluar sebesar Rp 5,27 triliun.
Nilai tukar Rupiah terhadap US Dolar pada perdagangan di akhir September (29/09) di pasar spot ditutup dilevel Rp 15.450. Sepanjang September nilai tukar Rupiah mengalami depresiasi sebesar 1,9%. Prospek nilai tukar Rupiah di awal bulan ini diperkirakan akan mampu bergerak positif seiring rilis data inflasi periode september 2023 yang diperkirakan masih terjaga dikisaran level 3% secara tahunan.
Badan Pusat Statistik (BPS) merilis data inflasi tahunan pada September 2023 tercatat 2,28% (YoY), lebih rendah dari bulan Agustus 2023 yang mencapai 3,27%. Sementara inflasi bulanan per September tercatat sebesar 0,19%, sementara di bulan sebelumnya Agustus 2023 tercatat mengalami deflasi sebesar 0,02%. Penyumbang inflasi bulanan terbesar adalah kelompok makanan, minuman dan tembakau, dengan inflasi 0,35% dan andil inflasi sebesar 0,09%. Secara spesifik komoditas yang menyumbang inflasi bulanan ini antara lain, beras dengan andil inflasi 0,18% dan bensin dengan andil inflasi 0,6% sejalan dengan penyesuaian BBM subsidi.
Harga minyak dunia diperdagangan awal Oktober dibuka mix. Minyak jenis WTI naik tipis 0,03% ke posisi US$90,82 per barel sementara harga minyak jenis brent turun tajam 3,28% ke posisi US$92,18 per barel. Investor fokus pada prospek pasokan global yang ketat setelah kesepakatan kongres pada menit-menit terakhir untuk menghindari penutupan pemerintah (government shutdown) di Amerika Serikat (AS). Dengan harga minyak berjangka mendekati US$100 per barel, banyak investor mengambil keuntungan dari reli tersebut mengingat kekhawatiran makroekonomi yang sedang berlangsung.
Bulan Oktober IHSG diprediksi akan bergerak fluktuatif dengan range pergerakan dilevel 6,869-7,046. Pergerakan IHSG masih akan terbebani sikap hawkish bank sentral Amerika Serikat (AS) The Federal Reserve (The Fed) yang berpotensi menaikkan suku bunganya sebesar 25 basis poin (bps) dalam sisa akhir tahun ini.
Recent Comments