Ulasan Pasar per 31 Agustus 2018

Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada 31 Agustus 2018 ditutup melemah 0,504 poin atau 0,01 persen ke level 6.018,46 dari penutupan kemaren. Secara year to date (ytd) IHSG mengalami penurunan sebesar -5,31% dan secara mingguan IHSG mengalami kenaikan sebesar 0,83%. Dengan kapitalisasi pasar sebesar Rp 6.783 Triliun dengan rata-rata nilai transaksi harian Rp 8.712 Miliar. Asing secara ytd mencatatkan net sell sebesar Rp 50.188,5 miliar.

Pada Agustus 2018 terjadi deflasi sebesar 0,05 persen dengan Indeks Harga Konsumen (IHK) sebesar 134,07. Tingkat inflasi tahun kalender (Januari–Agustus) 2018 sebesar 2,13 persen dan tingkat inflasi tahun ke tahun (Agustus 2018 terhadap Agustus 2017) sebesar 3,20 persen.

Rapat Dewan Gubernur (RDG) yang digelar pada 14-15 Agustus 2018 memutuskan untuk menaikkan suku bunga acuan BI 7-Days Reverse Repo Rate sebesar 25 basis poin menjadi 5,5 persen. Sementara deposit facility rate menjadi sebesar 4,75 persen dan suku bunga lending facility sebesar 6,25 persen. Kenaikan suku bunga acuan itu berlaku efektif mulai 16 Agustus 2018.

Kurs dollar terhadap rupiah per 31 Agustus 2018: Rp.14.711,- vs 31 Juli 2018: Rp.14.414,-(kurs jisdor). Dari awal tahun kurs dollar mengalami pelemahan sebesar -8,58%. Bank Indonesia (BI) meningkatkan intervensi di pasar valas dan menyerap Surat Berharga Negara (SBN) yang dilepas asing di pasar sekunder, untuk stabilisasi rupiah. 

Current account deficit (CAD) Indonesia pada kuartal II-2018 membengkak menjadi US$ 8 miliar atau 3% PDB, dibanding periode sama tahun sebelumnya 1,96% dari PDB. Masalah CAD itu menjadi titik lemah yang banyak dialami negara berkembang lainnya, tidak hanya Argentina yang mencapai 4,8% PDB dan Turki 5,5% PDB.