IHSG pada penutupan perdagangan hari jumat 29 Oktober 2021 mencatatkan kenaikan 1,03% atau naik 67,27 poin ke level 6.591,35. Dari awal tahun IHSG mengalami kenaikan sebesar 10,24% dan secara mingguannya mengalami pelemahan sebesar 0,79%. Dengan kapitalisasi pasar sebesar Rp 8.088 Triliun dengan rata-rata nilai transaksi harian Rp 13,508 Miliar.
IDX industrial secara mingguan mayoritas ditutup mix, IDXTECHNO 4,87%, IDXHEALTH 3,75%, IDXCYCLIC 0,09%, IDXENERGY -0,07%, IDXBASIC -0,37%, IDXINFRA -0,45%, IDXFINANCE -0,72%, IDXINDUST -0,78%, IDXPROPERTY -1,26%, IDXTRANS -1,44%, dan IDXNONCYC -3,79%.
Pada Oktober 2021 Badan Pusat Statistik (BPS) mengumumkan terjadi inflasi sebesar 0,12 % dengan Indeks Harga Konsumen (IHK) sebesar 106,66. Tingkat inflasi tahun kalender (Januari–Oktober) 2021 sebesar 0,93 % dan tingkat inflasi tahun ke tahun (Oktober 2021 terhadap Oktober 2020) sebesar 1,66 %. Komponen inti pada Oktober 2021 mengalami inflasi sebesar 0,07 %. Tingkat inflasi komponen inti tahun kalender (Januari–Oktober) 2021 sebesar 1,23 % dan tingkat inflasi komponen inti tahun ke tahun (Oktober 2021 terhadap Oktober 2020) sebesar 1,33 %.
Bank Indonesia (BI) memutuskan untuk mempertahankan suku bunga acuan (7 Days Reverse Repo Rate/BI 7DRR) di level 3,5 % pada Oktober 2021. Begitu pula dengan tingkat suku bunga deposit facility dan bunga lending facility masing-masing tetap 2,75 % dan 4,25 %.
Per 29 Oktober 2021, harga CPO ditutup menguat +1,97% ke level MYR5.026/mt. Secara tahunan harga CPO telah mengalami kenaikan +64,73% YoY dan +39,61% YTD. Kenaikan harga CPO disebabkan oleh penurunan produksi CPO Malaysia menjadi 1,47 juta mt di Okt-21 atau turun -13% MoM (vs 1,70 juta mt di Sept-21). Hal ini disebabkan oleh pembatasan pekerja asing yang masuk ke Malaysia dan program biodiesel yang cukup masif dilakukan oleh pemerintah Malaysia maupun Indonesia.
Realisasi investasi di Indonesia dari Jan-Sep 2021 tercatat sebesar Rp659 triliun, mencapai 73,3% dari target Rp900 triliun tahun ini. Realisasi investasi tertinggi terjadi pada sektor perumahan & real estate dan industri logam dasar yang menyumbang 26% dari total investasi langsung.
Hingga September-21 kredit di Indonesia tumbuh 3,2% dan diperkirakan akan mencapai 4-5% tahun ini. NPL Bank berada di 3,22% dan nilai pinjaman yang direstrukturisasi turun menjadi Rp738,6 triliun menurut OJK.
Recent Comments