Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) tumbang 1,13% atau 74,36 poin ke 6.533,93 pada hari terakhir November 2021. IHSG tercatat turun 0,87% sepanjang bulan November dari posisi 6.591,35 pada akhir Oktober 2021. Dalam sebulan, investor asing mencatat net sell Rp 2,32 triliun menurut data RTI. Dari total net sell ini, sebesar Rp 2,01 triliun penjualan asing dilakukan di pasar nonreguler. Sedangkan penjualan bersih asing di pasar reguler mencapai Rp 315,86 miliar dalam sebulan.
Pada November 2021 terjadi inflasi sebesar 0,37% dengan Indeks Harga Konsumen (IHK) sebesar 107,05. Tingkat inflasi tahun kalender (Januari–November) 2021 sebesar 1,30% dan tingkat inflasi tahun ke tahun (November 2021 terhadap November 2020) sebesar 1,75%. Komponen inti pada November 2021 mengalami inflasi sebesar 0,17%. Tingkat inflasi komponen inti tahun kalender (Januari–November) 2021 sebesar 1,40 % dan tingkat inflasi komponen inti tahun ke tahun (November 2021 terhadap November 2020) sebesar 1,4 %.
Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengungkap realisasi anggaran program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) 2021 hingga saat ini telah mencapai 82,8% dari pagu Rp.744,77 triliun. Capaian realisasi tersebut melonjak cukup tinggi penyerapan pada pertengahan November lalu yaitu sebesar Rp. 495,77 triliun, atau 66,6% dari pagu yang dianggarkan. Menkeu memperkirakan pertumbuhan ekonomi sepanjang 2021 akan berkisar 3,5% sampai dengan 4,0% secara tahunan (year-on-year/yoy). Proyeksi pertumbuhan tersebut erat kaitannya dengan kinerja ekonomi yang melambat akibat kenaikan kasus Covid- 19, terutama pada kuartal pertama dan kuartal ketiga 2021.
Bank Indonesia (BI) masih akan melakukan pembelian obligasi pemerintah atau Surat Berharga Negara (SBN) di tahun 2022, sebagai bagian dari partisipasi dalam pembiayaan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN). Untuk tahun APBN 2022 rencana pembelian adalah senilai Rp 224 triliun dengan suku bunga rendah. Jika dibandingkan dengan tahun 2020, BI membeli SBN senilai Rp 473,4 triliun dan pada 2021, hingga sekarang, total pembelian SBN oleh BI mencapai Rp 143,3 triliun.
Lembaga pemeringkat Fitch Rating mempertahankan peringkat (rating) kredit Indonesia pada posisi BBB outlook stable. Hal ini merupakan pencapaian yang baik bagi Indonesia karena di masa pandemi tiga lembaga rating dunia yaitu Standard & Poor’s, Moody’s, dan Fitch telah melakukan aksi penurunan rating sebanyak 124 kali kepada 53 negara dan revisi outlook menjadi negatif sebanyak 133 kali untuk 63 negara. Fitch menilai aktivitas ekonomi Indonesia secara bertahap pulih dari tekanan Covid-19 didukung oleh kebijakan penanganan pandemi yang makin membaik dengan didorong upaya percepatan vaksinasi. Program vaksinasi telah menjangkau 49,37% populasi atau setara dengan 133,40 juta jiwa untuk dosis pertama dan 32,55% populasi atau setara 87,96 juta jiwa untuk dosis kedua. Adanya reformasi birokrasi di bidang investasi dan perpajakan turut menjadi penilaian bagi Fitch.
Beberapa pejabat elit The Fed menyuarakan untuk mempercepat laju tapering atau pengurangan nilai program pembelian aset (quantitative easing/QE) yang sudah dimulai bulan ini dan menaikkan suku bunga lebih awal guna meredam kenaikan inflasi yang berada di level tertinggi dalam 30 tahun terakhir. Pelaku pasar kini melihat ada probabilitas sebesar 80% The Fed akan menaikkan suku bunga di bulan Juni 2022, lebih cepat dari sebelumnya semester II-2022. Hal tersebut terlihat dari perangkat FedWatch milik CME Group, dimana ada probabilitas sebesar 19,5% saja The Fed mempertahankan suku bunga di 0% – 0,25%. Sementara probabilitas menaikkan suku bunga lebih dari 80%, yang dibagi menjadi beberapa basis poin kenaikan. Untuk kenaikan 25 basis poin (0,25%) menjadi 0,25% – 0,5% probabilitasnya paling tinggi, yakni sebesar 43,4%. Kemudian kenaikan 50 basis poin peluangnya sebesar 30%. Artinya, peluang The Fed menaikkan suku bunga di Juni 2022 memang cukup besar, apalagi jika nanti inflasi di AS masih terus tinggi.
Recent Comments