Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada akhir Juli ditutup melemah 0,87% dilevel 7.484,34. Investor asing (nonresiden) tercatat melakukan net sell atau jual bersih Rp 1,26 triliun di seluruh pasar. Sepanjang periode Juli 2025, IHSG mencatatkan kinerja positif dengan penguatan sebesar 8,04%. Penguatan indeks sebagian besar ditopang oleh penguatan saham-saham konglomerasi nasional.
Bursa saham Amerika Serikat (AS) pada perdagangan akhir Juli 2025 ditutup beragam. Indeks Dow Jones turun 0,38% ke level 44.461,28, indeks Nasdaq naik tipis 0,15% ke posisi 21.129,67 dan S&P 500 turun 0,12% kelevel 6.362,9. Ketua Federal Reserve AS Jerome Powell mengungkapkan, The Fed dapat mempertahankan suku bunga tetap stabil sambil menunggu untuk melihat apakah kebijakan tarif akan mendorong inflasi.
Akhir bulan Juli 2025, Bank Indonesia (BI) mencatat aliran modal asing keluar (capital outflow) di pasar keuangan dalam negeri sebesar Rp 16,24 triliun dalam periode 28-31 Juli 2025. Aliran modal asing tercatat keluar melalui instrument SRBI sebesar Rp 12,60 triliun, instrument pasar Surat Berharga Negara (SBN) sebesar Rp 1,37 triliun dan instrument pasar saham sebesar Rp 2,27 triliun. Sejak awal tahun hingga 31 Juli 2025, aliran modal asing yang keluar Indonesia sebanyak Rp 58,69 triliun dipasar saham dan instrument SRBI sebesar Rp 77,39 triliun. Sementara itu, terjadi aliran modal asing yang masuk ke instrument SBN sebesar Rp 59,07 triliun.
Nilai tukar Rupiah terhadap US Dolar pada perdagangan hari Rabu (04/08) dibuka dilevel Rp 16.400, menguat 0,52%. Pelemahan indeks dolar ini menjadi salah satu pendorong penguatan rupiah. Indeks DXY mengalami pelemahan sebesar 0,31% dilevel 98.83. Penurunan ini dipicu oleh rilis data ketenagakerjaan AS yang mengecewakan.
Badan Pusat Statistik (BPS) merilis data inflasi tahunan pada Juli 2025 yang tercatat sebesar 2,37% (YoY), lebih tinggi dibanding dengan bulan Juni 2025 yang tercatat sebesar 1,87% (YoY). Pada bulan Juli inflasi tercatat sebesar 0,30%, sedangkan dibulan sebelumnya Juni, inflasi sebesar 0,19%. Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat, komoditas yang dominan mendorong inflasi adalah beras, dengan andil inflasi 0,06%.
Harga minyak dunia diperdagangan Senin (04/08) dibuka turun. Minyak jenis WTI berada diposisi US$ 67,24 per barel, sementara harga minyak jenis brent dikisaran US$ 69,53 per barel. Harga minyak dunia bergerak dalam trend turun, Penurunan ini sejalan dengan sentimen negatif dari pasar global, terutama setelah OPEC+ mengumumkan kenaikan produksi hingga 547.000 barel per hari (bph) untuk September.
Bulan Agustus 2025, IHSG diprediksi akan bergerak dengan range level 7,156 – 7,910. Pelaku pasar diperkirakan akan melakukan profit taking setelah penguatan tajam IHSG di bulan Juli lalu.
        
    
                    					
	            	        
                                    
                                    
                                    
Recent Comments