Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada akhir Juni ditutup menguat 0,44% dilevel 6.927,68. Investor asing (nonresiden) tercatat melakukan net sell atau jual bersih Rp 358,73 miliar di seluruh pasar. Net sell investor asing di pasar reguler mencapai Rp 536,75 miliar. Sedangkan di pasar negosiasi ada net buy atau beli bersih investor asing Rp 178,02 miliar. Sepanjang periode Juni 2025, IHSG mencatatkan kinerja negatif dengan pelemahan sebesar 3,46%.
Bursa saham Amerika Serikat (AS) pada perdagangan akhir Juni 2025 ditutup menguat. Indeks Dow Jones naik 0,63% ke level 44.094,77, indeks Nasdaq menguat 0,47% ke posisi 20.369,73 dan S&P 500 naik 0,52% kelevel 6.204,95. Pasar saham AS mengalami mencatat rekor penguatan tertinggi ditopang optimisme terhadap kesepakatan dagang. Di sisi lain, data ekonomi memperkuat ekspektasi bahwa bank sentral AS The Federal Reserve (The Fed) akan memangkas suku bunga acuannya.
Akhir bulan Juni 2025, Bank Indonesia (BI) mencatat aliran modal asing masuk (capital outflow) di pasar keuangan dalam negeri sebesar Rp 2,83 triliun dalam periode 23-25 Juni 2025. Aliran modal asing tercatat keluar melalui instrument pasar saham sebesar Rp 2,14 triliun. Sedangkan di instrument SRBI dan SBN, investor asing mencatatkan pembelian bersih masing-masing sebesar Rp 3,68 triliun dan Rp 1,29 triliun. Sejak awal tahun hingga 25 Juni 2025, aliran modal asing yang keluar Indonesia sebanyak Rp 52,05 triliun dipasar saham dan instrument SRBI sebesar Rp 35,87 triliun. Sementara itu, terjadi aliran modal asing yang masuk ke instrument SBN sebesar Rp 40,80 triliun.
Nilai tukar Rupiah terhadap US Dolar pada perdagangan hari Rabu (02/07) dibuka dilevel Rp 16.195, melemah tipis 0,06%. Pemerintah dan Bank Indonesia (BI) baru saja melaporkan proyeksi rupiah di semester II 2025, Pemerintah memproyeksikan rupiah akan berada di level Rp16.300-Rp16.800. Sementara BI memproyeksikan rupiah berada di level Rp16.000- Rp16.500 per dolar AS.
Badan Pusat Statistik (BPS) merilis data inflasi tahunan pada Juni 2025 yang tercatat sebesar 1,87% (YoY), lebih tinggi dibanding dengan bulan Mei 2025 yang tercatat sebesar 1,60% (YoY). Pada bulan Juni inflasi tercatat sebesar 0,19%, sedangkan dibulan sebelumnya Mei, terjadi deflasi sebesar 0,37%. Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat, komoditas yang dominan mendorong inflasi adalah beras, dengan andil inflasi 0,04%.
Harga minyak dunia diperdagangan Rabu (02/07) dibuka relatif stabil. Minyak jenis WTI stagnan diposisi US$ 65,42 per barel, sementara harga minyak jenis brent dikisaran US$ 67,15 per barel menguat 0,1%. Harga minyak dunia bergerak stabil, pelaku pasar masih mencermati perkembangan geopolitik di Timur Tengah serta laporan terbaru stok minyak mentah Amerika Serikat.
Bulan Juli 2025, IHSG diprediksi mampu menguat dengan level resistant di 7,105. Mulai meredanya konflik timur tengah antara Israel-Iran serta kesepakatan dagang AS memberikan sentimen positif bagi pelaku pasar untuk kembali melakukan akumulasi beli saham-saham yang sudah mengalami jenuh jual.
Recent Comments