Ulasan Pasar per 28 Maret 2024

 

 

 

Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada perdagangan akhir Maret 2024 ditutup melemah 0,29% dilevel 7.288,81. Indeks melemah dipicu sentimen negatif sidang sengketa hasil pemilu 2024 yang sedang berlangsung di Mahkamah Konstitusi. IHSG mencatatkan transaksi turnover sebesar Rp12,06 triliun. Jelang libur panjang, para pelaku pasar memanfaatkan momentum untuk melakukan profit taking.

 

Bursa saham Amerika Serikat (AS) pada perdagangan akhir Maret 2024 (29/03) ditutup bervariasi. Indeks Dow Jones naik 0,12% ke level 39.807,37, sedangkan indeks Nasdaq turun 0,12% ke posisi 16.379,46 dan S&P 500 menguat 0,11% kelevel 5.254,35. Selama bulan Maret, indeks S&P 500 memimpin penguatan dengan kenaikan 3,1% dalam sebulan, Dow Jones naik 2,1%, sedangkan Nasdaq menguat 1,8%.

 

Akhir bulan Maret Bank Indonesia (BI) mencatat aliran modal asing keluar atau capital outflow Indonesia senilai Rp 1,36 triliun. Berdasarkan data transaksi yang dihimpun BI periode 25 hingga 27 Maret 2024, nonresiden di pasar keuangan domestik jual neto Rp 1,36 triliun. Aliran modal asing keluar di pasar saham dan Sekuritas Rupiah Bank Indonesia (SRBI). Pada minggu sebelumnya aliran modal asing juga tercatat keluar senilai Rp 6,68 triliun. Berdasarkan data setelmen sampai dengan 27 Maret 2024, nonresiden (investor asing) jual neto Rp 33,31 triliun di pasar SBN dan beli neto Rp 28,90 triliun di pasar saham kemudian beli neto Rp 20,05 triliun di SRBI.

 

Nilai tukar Rupiah terhadap US Dollar pada perdagangan awal April 2024 di pasar spot berada dilevel Rp 15.910, melemah 0,38%. Pelemahan rupiah hingga mendekati level Rp 16.000 merupakan yang terendah sejak 1 November 2023. Penurunan Rupiah sejalan dengan capital outflow dari investor asing yang terjadi dua pekan beruntun. Data Bank Indonesia (BI) menunjukkan pada pekan ketiga dan keempat Maret 2024, investor asing melakukan jual neto sekitar Rp 8 triliun rupiah.

 

Badan Pusat Statistik (BPS) merilis data inflasi tahunan pada Maret 2024 tercatat 3,05% (YoY), lebih tinggi dari inflasi tahunan di bulan Februari 2024 yang mencapai 2,75%. Inflasi bulanan per Maret tercatat sebesar 0,52%, sementara di bulan sebelumnya Februari tercatat sebesar 0,37%. Inflasi pada Maret 2024 ini didorong oleh inflasi kelompok pengeluaran makanan, minuman dan tembakau. Komoditas utama penyumbang inflasi adalah telur ayam ras dengan andil 0,09%, daging ayam ras dengan andil 0,09%, beras dengan andil inflasi 0,09%, serta cabai rawit dengan andil inflasi sebesar 0,02%, serta bawang putih dengan andil inflasi 0,02%.

 

Harga minyak dunia diperdagangan awal April 2024 (01/04) dibuka positif. Minyak jenis WTI naik 0,35% ke posisi US$ 83,46 per barel sementara harga minyak jenis brent menguat 0,28% ke posisi US$ 87,24 per barel. Harga minyak dunia berhasil melanjutkan rally penguatan didukung faktor Organisasi Negara-negara Pengekspor Minyak (OPEC) dan sekutunya yang berjanji untuk memperpanjang pengurangan produksi hingga akhir Juni. Hal ini dapat memperketat pasokan minyak mentah selama musim panas di belahan bumi utara.

 

Bulan April 2024 IHSG diprediksi akan bergerak konsolidasi dengan level support di 7,015. IHSG berpeluang mengalami teknikal rebound ditopang oleh saham-saham perbankan dan bluechips yang sudah mengalami jenuh jual.

Ulasan Pasar per 29 Februari 2024

 

 

 

Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada perdagangan akhir Februari 2024 ditutup melemah 0,17% dilevel 7.316,11. Nilai transaksi IHSG mencapai sekitar Rp 16 triliun, investor asing mencatatkan kembali penjualan bersih (net sell) mencapai Rp 640,29 miliar di seluruh pasar, dengan rincian sebesar Rp 638,77 miliar di pasar reguler dan sebesar Rp 1,53 miliar di pasar tunai dan negosiasi.

Bursa saham Amerika Serikat (AS) pada perdagangan akhir Februari 2024 (29/02) ditutup positif. Indeks Dow Jones naik 0,12% ke level 38.996,39, sedangkan indeks Nasdaq naik 0,90% ke posisi 16.091,92 dan S&P 500 menguat 0,52% kelevel 5.096,27. Selama Februari, indeks Nasdaq memimpin penguatan dengan kenaikan 6,12% dalam sebulan, S&P 500 naik 5,17%, sedangkan Dow Jones menguat 2,22%.

 

Akhir bulan Februari (26-29 Februari 2024) Bank Indonesia mencatat terjadi aliran modal asing yang keluar dari pasar keuangan Indonesia sebesar Rp 2 triliun. Nilai tersebut terdiri dari aliran modal asing masuk bersih di Sekuritas Rupiah Bank Indonesia (SRBI) Rp1,46 triliun, sedangkan modal asing keluar bersih di pasar Surat Berharga Negara (SBN) dan pasar saham masing-masing sebesar Rp0,82 triliun, dan Rp2,64 triliun. Sejak 1 Januari 2024 sampai dengan 29 Februari 2024, total modal asing masuk bersih di pasar saham mencapai Rp20,02 triliun dan di SRBI Rp25,51 triliun, sementara modal asing keluar bersih di pasar SBN mencapai Rp 4,93 triliun. 

Nilai tukar Rupiah terhadap US Dollar akhir Februari 2024 di pasar spot ditutup dilevel Rp 15.710, melemah 0,19%. Pelemahan rupiah sejalan dengan penguatan indeks dolar AS (DXY) pada 29 Februari yang naik 0,15% ke angka 104,13 yang juga merupakan posisi tertinggi sejak 19 Februari 2024. Nilai tukar rupiah tertekan dipicu salah satunya oleh faktor defisit Transaksi Berjalan Indonesia  hingga mencapai US$1,3 miliar pada kuartal IV-2023 sementara secara keseluruhan tahun 2023 defisitnya mencapai US$1,6 Miliar atau 0,1% dari Produk Domestik Bruto (PDB).

Badan Pusat Statistik (BPS) merilis data inflasi tahunan pada Februari 2024 tercatat 2,75% (YoY), lebih tinggi dari inflasi tahunan di bulan Januari 2024 yang mencapai 2,57%. Inflasi bulanan per Februari tercatat sebesar 0,37%, sementara di bulan sebelumnya Januari tercatat sebesar 0,04%. Kelompok pengeluaran penyumbang inflasi terbesar adalah makanan, minuman, dan tembakau dengan inflasi 1% dan andil terhadap inflasi sebesar 0,29%. Komoditas utama penyumbang inflasi adalah beras dengan andil 0,21%.

 

Harga minyak dunia diperdagangan awal Maret 2024 (01/03) dibuka positif. Minyak jenis WTI naik 0,03% ke posisi US$ 78,28 per barel sementara harga minyak jenis brent menguat 0,07% ke posisi US$ 82,09 per barel. Laporan harga konsumen dan produsen pada awal bulan Februari 2024 mengisyaratkan inflasi yang tinggi dan pendekatan yang hati-hati dari para pengambil kebijakan The Fed, yang mendorong investor untuk memundurkan ekspektasi penurunan suku bunga ke bulan Juni 2024 dari bulan Maret 2024. Suku bunga yang tinggi telah membantu banyak negara besar di Barat dalam mengendalikan inflasi, sehingga berpotensi mengurangi pertumbuhan ekonomi dan permintaan minyak.

Bulan Maret 2024 IHSG diprediksi akan bergerak positif dengan target resistant terdekat dilevel 7,370. IHSG berpeluang mengalami penguatan ditopang pengumuman dividen saham-sahm perbankan dan bluechips.

Ulasan Pasar per 31 Januari 2024

 

 

 

Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada perdagangan akhir Januari 2024 ditutup dilevel 7.207,94. Penguatan IHSG ditunjang saham sektor keuangan setelah rilisnya laporan keuangan bank buku 4 yakni PT Bank Central Asia Tbk (BBCA), PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk (BBNI), PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BBRI), dan PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (BMRI). Kinerja IHSG di bulan Januari 2024 mengalami penurunan sebesar 0,89%.

Bursa saham Amerika Serikat (AS) pada perdagangan akhir Januari 2024 (31/01) ditutup negatif. Indeks Dow Jones turun 0,82% ke level 38.150,30, sedangkan indeks Nasdaq turun 2,23% ke posisi 15.164,01 dan S&P 500 melemah 1,61% kelevel 4.845,65. Penurunan saham-saham di Wall Street terjadi usai The Fed beri sinyal tidak akan menurunkan suku bunga hingga pertemuan pada bulan Maret. Selama Januari 2024 pasar saham Amerika mencatatkan kinerja positif dengan S&P 500 menguat sebesar 1,6%, Nasdaq naik 1%, dan Dow Jones menguat 1,2%.

 

Minggu terakhir bulan Januari (22 – 26 Januari 2024) Bank Indonesia mencatat terjadi aliran modal asing yang keluar dari pasar keuangan Indonesia sebesar Rp 3,20 triliun. Aliran dana asing yang masuk ke RI nilainya lebih kecil ketimbang aliran dana asing yang keluar. Tercatat, dana asing masuk ke pasar saham sebesar Rp 520 miliar, namun dana asing keluar melalui pasar Surat Berharga Negara (SBN) sebesar Rp 3,31 triliun dan melalui Sekuritas Rupiah BI (SRBI) sebesar Rp 410 miliar. Berdasarkan data setelmen hingga 25 Januari 2024 (ytd), pada pasar SBN terjadi aliran modal asing masuk atau beli neto sebesar Rp 7,11 triliun. Sementara pada SRBI terjadi beli neto pada sebesar Rp 18,92 triliun dan pada pasar saham beli neto sebesar Rp 7,35 triliun.

 

Nilai tukar Rupiah terhadap US Dolar akhir Januari 2024 di pasar spot ditutup dilevel Rp 15.783, melemah 2,49% selama bulan Januari. Nilai tukar rupiah tertekan dipicu faktor meningkatnya tensi politik menjelang pemilu bulan Februari mendatang. Dari eksternal, data ekonomi AS yang positif membuat pelaku pasar khawatir The Fed masih akan menunda penurunan suku bunganya lebih lama lagi.

 

Badan Pusat Statistik (BPS) merilis data inflasi tahunan pada Januari 2024 tercatat 2,57% (YoY), lebih rendah dari inflasi tahunan di bulan Desember 2023 yang mencapai 2,61%. Inflasi bulanan per Januari tercatat sebesar 0,04%, sementara di bulan sebelumnya Desember 2023 tercatat sebesar 0,41%. Penyumbang utama inflasi Januari secara bulanan adalah kelompok makanan dan minuman serta tembakau dengan andil 0,05%.

 

Harga minyak dunia diperdagangan awal Februari 2024 (01/02) dibuka beragam. Minyak jenis WTI naik 0,01% ke posisi US$ 75,89 per barel sementara harga minyak jenis brent turun 0,20% ke posisi US$ 80,53 per barel. Harga minyak mengalami pelemahan pada perdagangan sebelumnya akibat rendahnya aktivitas ekonomi China dan peningkatan persediaan minyak mentah AS karena produsen meningkatkan produksi menyusul cuaca dingin bulan lalu. Aktivitas manufaktur di China, negara dengan ekonomi terbesar kedua di dunia mengalami kontraksi selama empat bulan berturut-turut pada bulan Januari 2024.

 

Bulan Februari 2024 IHSG diprediksi akan bergerak dengan range level 7,099 – 7,310. Masih tingginya inflasi AS dan data ekonomi AS yang terus membaik berpeluang membuat pasar saham global cenderung bergerak fluktuatif.