Ulasan Pasar per 29 Desember 2023

 

 

 

Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada perdagangan terakhir tahun 2023 ditutup dilevel 7.272,97. Selama tahun 2023, IHSG menguat 6,16%, lebih tinggi dari pertumbuhan tahun 2022 sebesar 4,09%. Nilai kapitalisasi pasar IHSG sepanjang 2023 meningkat signifikan sebesar 22,86% (yoy) menjadi Rp11.708 triliun. Sementara pada 2022 nilai kapitalisasi pasar IHSG mencapai Rp 9.529,86 trilliun. Saham PT Bank Central Asia atau BBCA memiliki nilai kapitalisasi pasar terbesar yakni Rp1.147 triliun, diikuti saham BREN sebesar Rp1.000 triliun dan PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (Persero) di posisi ketiga dengan nilai kapitalisasi pasar Rp 859 triliun.

 

Bursa saham Amerika Serikat (AS) pada perdagangan akhir tahun 2023 (29/12) ditutup negatif. Indeks Dow Jones turun 0,05% ke level 37.689,54, sedangkan indeks Nasdaq turun 0,56% ke posisi 15.011,35 dan S&P 500 melemah 0,28% kelevel 4.769,83. Selama tahun 2023 pasar saham Amerika mencatatkan kinerja positif dengan S&P 500 menguat sebesar 24,2%, Nasdaq naik 43,4%, dan Dow Jones menguat 13,7%. Kinerja bursa saham Amerika yang positif terpicu faktor perlambatan inflasi, perekonomian AS yang tetap kuat serta proyeksi penurunan suku bunga The Fed di tahun 2024.

 

Bank Indonesia (BI) mencatatkan aliran modal asing yang masuk ke pasar keuangan domestik sebesar Rp 4,28 triliun pada periode 27-28 Desember 2023. Nilai tersebut terdiri dari modal asing masuk ke pasar Surat Berharga Negara (SBN) Rp 0,30 triliun dan di Sekuritas Rupiah Bank Indonesia (SRBI) Rp 1,98 triliun, sementara modal asing masuk ke pasar saham sebesar Rp 2 triliun. Sejak 1 Januari hingga 28 Desember 2023 modal asing bersih yang masuk di pasar SBN senilai Rp 80,45 triliun dan di SRBI Rp 52,81 triliun, serta yang keluar dari pasar saham sebesar Rp10,74 triliun.

 

Nilai tukar Rupiah terhadap US Dolar pada perdagangan di awal Januari 2024 (02/01) di pasar spot dibuka dilevel Rp 15.410, melemah 0,10%. Pergerakan rupiah hari ini didorong oleh penguatan indeks DXY pada awal perdagangan 2 Januari 2024. Selama tahun 2023 (Year To Date) nilai tukar Rupiah mengalami apresiasi terhadap USD sebesar 1,09% dengan ditutup di level Rp15.395/US$.

 

Badan Pusat Statistik (BPS) merilis data inflasi tahunan pada Desember 2023 tercatat 2,61% (YoY), lebih rendah dari inflasi tahun 2022 yang mencapai 5,51%. Sementara inflasi bulanan per Desember tercatat sebesar 0,41%, sementara di bulan sebelumnya November 2023 tercatat sebesar 0,38%. Penyumbang utama inflasi Desember secara bulanan adalah kelompok makanan dan minuman serta tembakau dengan andil 0,29%.

 

Harga minyak dunia diperdagangan awal Januari 2024 (02/01) dibuka positif. Minyak jenis WTI naik 0,08% ke posisi US$ 71,71 per barel sementara harga minyak jenis brent naik 0,52% ke posisi US$ 77,44 per barel. Produsen minyak yang tergabung dalam OPEC menghadapi melemahnya permintaan minyak mentahnya pada semester pertama tahun 2024 ketika pangsa pasar globalnya turun ke level terendah sejak pandemi. Sementara itu, perang di Timur Tengah menimbulkan kekhawatiran mengenai potensi gangguan pasokan dalam beberapa bulan terakhir tahun 2023 yang diperkirakan akan berlangsung hingga tahun 2024.

 

Bulan Januari 2024 IHSG diprediksi akan melanjutkan trend penguatan mendekati level resistant 7,377. Investor optimis era suku bunga tinggi The Fed akan berakhir tahun 2024 ini. Adanya  fenomena January effect juga akan menjadi katalis positif bagi penguatan IHSG di bulan Januari ini. 

Ulasan Pasar per 30 November 2023

 

 

 

Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada perdagangan terakhir bulan November 2023 ditutup dilevel 7.080,74, menguat 0,63%. Sepanjang bulan November, IHSG membukukan kinerja positif dengan penguatan sebesar 4,87%. Sementara sepanjang tahun 2023 berjalan hingga akhir November 2023 (ytd), IHSG menguat 3,36%. Per akhir November 2023, investor asing tercatat melakukan penjualan bersih sebesar Rp 13,86 triliun di bursa saham Indonesia.

 

Bursa saham Amerika Serikat (AS) pada perdagangan akhir bulan November (30/11) ditutup mix. Indeks Dow Jones naik 1,47% ke level 35.950,89, sedangkan indeks Nasdaq turun 0,2% ke posisi 14.226,22 dan S&P 500 naik 0,4% kelevel 4.567,80. Selama bulan November pasar saham Amerika mencatatkan kinerja positif dengan S&P 500 menguat 8,9%, Nasdaq naik 10,7%, dan Dow Jones menguat 8,9%. Kenaikan tersebut mematahkan penurunan beruntun bursa saham Amerika dalam tiga bulan terakhir.

 

Bank Indonesia (BI) mencatatkan aliran modal asing yang masuk ke pasar keuangan domestik sebesar Rp 15,92 triliun pada periode 27-30 November 2023. Nilai tersebut terdiri dari modal asing masuk ke pasar Surat Berharga Negara (SBN) Rp 10,60 triliun dan di Sekuritas Rupiah Bank Indonesia (SRBI) Rp 4,94 triliun, sementara modal asing masuk ke pasar saham sebesar Rp 0,38 triliun. Sejak 1 Januari hingga 30 November 2023 modal asing bersih yang masuk di pasar SBN senilai Rp 71,69 triliun dan di SRBI Rp 37,27 triliun, serta yang keluar dari pasar saham sebesar Rp15,22 triliun.

 

Nilai tukar Rupiah terhadap US Dolar pada perdagangan di awal Desember (04/12) di pasar spot dibuka dilevel Rp 15.400, menguat 0,52%. Sepanjang November nilai tukar Rupiah mengalami penguatan sebesar 2,96%. Penguatan nilai tukar rupiah ditopang aliran modal asing yang masuk ke pasar keuangan domestik serta prospek ekonomi Indonesia yang positif dan stabil. Mulai melandainya inflasi Amerika membuat pelaku pasar optimis The Fed akan memangkas suku bunga acuannya di semester I tahun 2024.

 

Badan Pusat Statistik (BPS) merilis data inflasi tahunan pada November 2023 tercatat 2,86% (YoY), lebih tinggi dari bulan Oktober 2023 yang mencapai 2,56%. Sementara inflasi bulanan per November tercatat sebesar 0,38%, sementara di bulan sebelumnya Oktober 2023 tercatat sebesar 0,17%. Penyumbang inflasi bulanan terbesar adalah makanan, minuman dan tembakau yaitu 1,23% dengan andil inflasi 0,32%.

 

Harga minyak dunia diperdagangan awal Desember 2023 (04/12) dibuka positif. Minyak jenis WTI naik 0,69% ke posisi US$ 74,58 per barel sementara harga minyak jenis brent naik 0,79% ke posisi US$ 79,5 per barel. Harga minyak berhasil mengalami penguatan setelah Produsen OPEC+ sepakat untuk memangkas sekitar 2,2 juta barel per hari (bph) minyak dari pasar global pada kuartal pertama tahun depan, dengan jumlah total tersebut termasuk perpanjangan pemotongan sukarela yang dilakukan Arab Saudi dan Rusia sebesar 1,3 juta bph.

 

Bulan Desember ini IHSG diprediksi akan melanjutkan trend penguatan mendekati level 7,200. Mulai meredanya tekanan kenaikan suku bunga The Fed serta adanya fenomena window dressing menjelang akhir tahun dapat menjadi katalis bagi penguatan IHSG di bulan Desember ini.  

 

Ulasan Pasar per 31 Oktober 2023

Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada perdagangan terakhir bulan Oktober 2023 ditutup dilevel 6.752,21, menguat 0,24%. Sepanjang bulan Oktober, IHSG membukukan kinerja negatif dengan penurunan sebesar 2,70%. Sementara sepanjang 2023 berjalan hingga akhir Oktober 2023 (ytd), IHSG melemah 1,44% atau 98,41 poin. Per 27 Oktober 2023, investor asing tercatat melakukan penjualan bersih sebesar Rp 11,61 triliun di bursa saham Indonesia.

Bursa saham Amerika Serikat (AS) pada perdagangan akhir bulan Oktober (31/10) ditutup positif. Indeks Dow Jones naik 0,38% ke level 33.052,87, sedangkan indeks Nasdaq naik 0,48% ke posisi 12.851,24 dan S&P 500 naik 0,65% kelevel 4.193,8. Selama bulan Oktober pasar saham Amerika mencatatkan kinerja negatif dengan S&P 500 melemah 2,2%, Nasdaq turun 2,8%, dan Dow Jones melemah 1,4%. Bursa saham Amerika sudah mengalami kinerja negatif selama tiga bulan berturut-turut.

Bank Indonesia (BI) mencatatkan aliran modal asing yang masuk ke pasar keuangan domestik sebesar Rp 1,04 triliun pada periode 23-26 Oktober 2023. Nilai tersebut terdiri dari modal asing masuk ke pasar Surat Berharga Negara (SBN) Rp 2,18 triliun dan di Sekuritas Rupiah Bank Indonesia (SRBI) Rp 1,44 triliun, sementara modal asing keluar dari pasar saham sebesar Rp 2,57 triliun. Sejak 1 Januari hingga 26 Oktober 2023 modal asing bersih yang masuk di pasar SBN senilai Rp 47,14 triliun dan di SRBI Rp 11,80 triliun, serta yang keluar dari pasar saham sebesar Rp11,11 triliun.

Nilai tukar Rupiah terhadap US Dolar pada perdagangan di awal November (01/11) di pasar spot dibuka dilevel Rp 15.940, melemah 0,38%. Sepanjang Oktober nilai tukar Rupiah mengalami depresiasi sebesar 2,7%. Pelemahan ini adalah yang terdalam sejak Maret 2020 di mana rupiah mengalami koreksi 12% lebih. Prospek nilai tukar Rupiah di awal bulan ini akan dipengaruhi oleh data inflasi Oktober serta PMI Manufaktur Oktober. Sementara dari luar negeri, sentimen akan datang dari data aktivitas manufaktur sejumlah negara, data tenaga kerja AS, serta puncaknya pengumuman suku bunga The Fed.

Badan Pusat Statistik (BPS) merilis data inflasi tahunan pada Oktober 2023 tercatat 2,56% (YoY), lebih tinggi dari bulan September 2023 yang mencapai 2,28%. Sementara inflasi bulanan per Oktober tercatat sebesar 0,17%, sementara di bulan sebelumnya September 2023 tercatat sebesar 0,19%. Penyumbang inflasi bulanan terbesar adalah sektor transportasi dengan kenaikan bulanan sebesar 0,55%. Kenaikan itu berkontribusi terhadap kenaikan inflasi bulan ini sebesar 0,17%. Penyumbang inflasi terbesar kedua adalah makanan, minuman dan tembakau. Kenaikan harga makanan, minuman dan tembakau berada di level 0,20% dan menyumbang total 0,05%. 

Harga minyak dunia diperdagangan awal November 2023 dibuka beragam. Minyak jenis WTI naik 0,57% ke posisi US$81,48 per barel sementara harga minyak jenis brent turun 0,22% ke posisi US$85,38 per barel. Harga minyak melemah karena kekhawatiran pasar berkurang terhadap potensi gangguan pasokan akibat konflik Timur Tengah dan data menunjukkan peningkatan produksi dari OPEC dan Amerika Serikat. Produksi minyak mentah OPEC naik 180.000 barel per hari (bpd) pada bulan Oktober, terutama didorong produksi oleh Nigeria dan Angola. Produksi lapangan minyak mentah AS juga naik ke rekor bulanan baru pada bulan Agustus sebesar 13,05 juta barel per hari, menurut data Badan Informasi Energi (EIA).

Bulan November ini IHSG diprediksi akan mengalami teknikal rebound dengan target resistant terdekat dilevel 6,820. Pelaku pasar diperkirakan akan melakukan akumulasi beli saham-saham Blue Chips yang sudah mempunyai valuasi cukup murah.