Ulasan Pasar per 30 Juni 2023

 

Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada perdagangan terakhir bulan Juni 2023 ditutup dilevel 6.661,88 melemah tipis 0,04%. Sepanjang bulan Juni, IHSG membukukan kinerja positif dengan kenaikan sebesar 0,43% dengan investor asing tercatat melakukan jual bersih sebesar Rp 4,22 triliun. Hingga Mei 2023 BEI mencatat kontribusi investor asing dalam rata-rata nilai transaksi harian sebesar 35% (Rp 3,7 triliun) sementara domestik institusi sebesar 27,4% (Rp 2,9 triliun) dan ritel sebesar 37,6% (Rp 3,9 triliun).

Bursa saham Amerika Serikat (AS) pada perdagangan terakhir bulan Juni (30/6) ditutup positif. Indeks Dow Jones menguat 0,84% ke 34.407,60, S&P 500 naik 1,23% ke posisi 4.450,38, sedangkan indeks Nasdaq naik 1,45% ke posisi 13.787,92. Mayoritas investor Wall Street percaya pasar saham telah memasuki pasar bull baru dan ekonomi AS akan melewati resesi pada tahun 2023. Pasar saham telah berhasil mengatasi kekhawatiran sepanjang tahun ini, termasuk kenaikan suku bunga, debat plafon utang, dan serangkaian kegagalan bank.

Bank Indonesia menyampaikan perkembangan aliran modal investor asing per 26 Juni 2023.  Aliran modal asing masuk ke RI sebesar Rp 94,68 triliun sepanjang periode awal tahun hingga 26 Juni 2023. Beli bersih pada Surat Berharga Negara (SBN) mencapai Rp 80,43 triliun sementara pada pasar saham tercatat beli bersih sebesar Rp 14,25 triliun.

Nilai tukar Rupiah terhadap US Dolar pada perdagangan di awal Juli di pasar spot Senin (3/7) dibuka melemah 0,20% dilevel Rp 15.020. Inflasi bulan Juni tercatat dilevel 3,52% secara tahunan (year on year/yoy) lebih rendah dari bulan Mei yang mencapai 4,00% (yoy). Bank Indonesia yang menetapkan target inflasi dikisaran 2%-4% memicu spekulasi bahwa suku bunga akan segera diturunkan. Potensi penurunan suku bunga yang akan dilakukan oleh BI menjadikan kekhawatiran pasar. Penurunan suku bunga akan memicu mata uang rupiah semakin tertekan dibanding dolar Amerika Serikat (AS).  

Badan Pusat Statistik (BPS) merilis data inflasi tahunan pada Juni 2023 tercatat 3,52% (YoY), lebih rendah dari bulan Mei 2023 yang mencapai 4,00%. Sementara inflasi bulanan per Juni tercatat 0,14%, lebih tinggi  dari Mei 2023 yang tercatat sebesar 0,09%. Penyumbang inflasi bulanan terbesar pada Juni 2023 adalah kelompok makanan, minuman, dan tembakau dengan inflasi sebesar 0,39% dan andil 0,10%. Sementara itu, kelompok pengeluaran transportasi mengalami deflasi, di antaranya komoditas bensin dan solar.

Harga minyak dunia diperdagangan awal Juli dibuka menguat. Minyak jenis WTI naik 0,38% ke posisi US$70,37 per barel sementara harga minyak jenis brent juga dibuka naik 0,32% ke posisi US$75,14 per barel. Tanda-tanda penguatan aktivitas ekonomi AS dan penurunan tajam persediaan minyak AS pekan lalu memberikan sentimen positif pada kenaikan harga minyak mentah. Faktor positif lainnya yang mendukung kenaikan harga minyak dunia yaitu rencana Arab Saudi untuk memangkas produksi lanjutan sebesar 1 juta barel per hari pada Juli di samping kesepakatan OPEC+ yang lebih luas untuk membatasi pasokan hingga 2024.

Bulan Juli IHSG berpotensi melanjutkan trend penguatan dengan mencoba menembus level resistant terdekat dilevel 6,733. Terkendalinya tingkat inflasi dalam negeri memberi harapan Bank Indonesia (BI) untuk dapat menurunkan tingkat suku bunganya lebih awal.