IHSG pada penutupan perdagangan hari Jumat 25 Februari 2022 mencatatkan kenaikan sebesar 1,03% atau naik 70,35 poin ke level 6.888,17. Dari awal tahun IHSG mengalami kenaikan sebesar 4,66%. Dengan kapitalisasi pasar sebesar Rp 8.690 Triliun dengan rata-rata nilai transaksi harian Rp 12,955 Miliar.
Pada Februari 2022 terjadi deflasi sebesar 0,02 % dengan Indeks Harga Konsumen (IHK) sebesar 108,24. Dari 90 kota IHK, 53 kota mengalami deflasi dan 37 kota mengalami inflasi. Tingkat inflasi tahun kalender (Januari–Februari) 2022 sebesar 0,54 % dan tingkat inflasi tahun ke tahun (Februari 2022 terhadap Februari 2021) sebesar 2,06 %. Komponen inti pada Februari 2022 mengalami inflasi sebesar 0,31 %. Tingkat inflasi komponen inti tahun kalender (Januari–Februari) 2022 sebesar 0,72 % dan tingkat inflasi komponen inti tahun ke tahun (Februari 2022 terhadap Februari 2021) sebesar 2,03 %.
Rata-rata harga minyak mentah Indonesia (ICP) pada Februari 2022 naik menjadi US$ 95,72 per barel, naik sebesar US$ 9,83 dari US$ 85,89 per barel pada Januari 2022. Berdasarkan laporan IEA (International Energy Agency) bulan Februari 2022, terdapat peningkatan proyeksi pertumbuhan tahunan permintaan minyak dunia tahun 2022 sebesar 3,2 juta barel per hari (bph) menjadi 100,6 juta barel per hari, dipicu oleh pembatasan Covid-19 yang mereda. Berdasarkan laporan OPEC bulan Februari 2022, terdapat peningkatan proyeksi permintaan minyak dunia pada tahun 2022 sebesar 17 ribu barel per hari menjadi 100,8 juta barel per hari, dibandingkan proyeksi laporan bulan sebelumnya.
Bank Indonesia (BI ) mencatat uang beredar dalam arti luas (M2) tumbuh 12,9% per Januari 2022 menjadi Rp7.643,4 triliun, masih lebih lambat dibandingkan dengan pertumbuhan per Desember 2021 sebesar 13,9% (YoY). Pertumbuhan M2 dipengaruhi oleh pertumbuhan uang beredar dalam arti sempit (M1) sebesar 17,1% (YoY) dan uang kuasi sebesar 8,2% (YoY). Perkembangan M2 pada Januari 2022 turut sejalan dengan ekspansi keuangan pemerintah, akselerasi penyaluran kredit, dan perlambatan aktiva luar negeri bersih. Ekspansi keuangan pemerintah tercermin dari tagihan bersih kepada Pemerintah Pusat yang tumbuh sebesar 48,1% (YoY ), naik dibandingkan dengan pertumbuhan bulan Desember 2021 sebesar 37,7% (YoY). Penyaluran kredit tumbuh sebesar 5,5% (YoY), dibandingkan dengan pertumbuhan bulan Desember 2021 sebesar 4,9% (YoY). Dan, aktiva luar negeri bersih juga meningkat 1,8% (YoY) seiring tetap tingginya cadangan devisa, meski melambat dibandingkan Desember 2021.
Pemerintah akan melakukan transaksi private placement Surat Utang Negara (SUN) dalam rangka penempatan dana atas Program Pengungkapan Sukarela Wajib Pajak. Seri SUN dalam transaksi ini yaitu FR0094 (new issuance) untuk tenor 6 tahun dengan kupon 5,6% dan USDFR0003 untuk tenor 10 tahun dengan kupon 3,0%. Kami memandang selain mendapatkan alternatif pendanaan adanya Program Pengungkapan Sukarela Wajib Pajak ini juga akan memperkuat pasar SBN domestik
Di saat konflik Rusia dengan Ukraina masih bergulir, pemerintah AS kembali memperluas pembatasan perdagangan utang pemerintah Rusia pada Selasa dalam upaya untuk menghukum Moskow karena meningkatkan konfliknya dengan Ukraina. Mengutip Reuters (24/2), JPMorgan sebagai penyedia utama indeks pasar berkembang untuk mata uang lokal dan obligasi mata uang keras sedang meninjau dampak sanksi AS yang baru dikenakan terhadap utang negara Rusia terhadap indeks obligasi pasar negara berkembang. Terbaru, Departemen Keuangan AS mengatakan pada hari Selasa bahwa pihaknya melarang partisipasi di pasar sekunder untuk obligasi pemerintah Rusia yang akan diterbitkan setelah 1 Maret, dalam sebuah langkah yang bertujuan membatasi kemampuan Rusia untuk mengakses pendanaan eksternal. Sebelumnya, Investor AS telah dilarang membeli utang Rusia berdenominasi dolar baru sejak 2014, ketika Rusia mencaplok Krimea. Selain itu, Bank-bank AS juga telah dilarang mengambil bagian di pasar primer untuk obligasi negara nonrubel sejak 2019 dan tahun lalu Presiden AS Joe Biden juga melarang lembaga keuangan AS mengambil bagian di pasar primer untuk obligasi negara Rusia berdenominasi rubel.
Recent Comments