Ulasan Pasar per 31 Mei 2021

Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup menguat pada perdagangan 31 Mei 2021. Indeks berada di level 5.947, naik 98,84 poin atau 1,69%. Data RTI Infokom menunjukkan investor melakukan transaksi sebesar Rp13,48 triliun

Rapat Dewan Gubernur (RDG) Bank Indonesia memutuskan untuk mempertahankan suku bunga acuan pada leel 3,5%. Di samping itu, BI juga memutuskan untuk mempertahankan suku bunga Deposit Facility sebesar 2,75%, dan suku bunga lending facility sebesar 4,25%. Gubernur BI menyampaikan, nilai tukar rupiah masih tetap terkendali, yang mana pada 24 Mei 2021 menguat 0,63 persen secara point-to-point. Perkembangan ini didorong oleh aliran masuk modal asing meski belakangan mengalami tekanan akibat fluktuasi imbal hasil treasury Amerika Serikat. Di samping itu, inflasi April 2021 tetap rendah sebesar 0,13 persen secara bulanan, sehingga secara tahun berjalan mencapai 0,58 persen.

Harga minyak mentah naik pada perdagangan akhir bulan, Senin 31 Mei 2021, Minyak Brent dijual seharga US$ 69,15/barel, naik 0,32% dari perdagangan sebelumnya. Sementara, harga minyak West Texas Intermediate (WTI) menguat 0,26%, sehingga bernilai US$ 66,76/barel. Kenaikan harga minyak dunia dilatarbelakangi akan optimisme meningkatnya permintaan bahan bakar pada kuartal mendatang.

Bank Indonesia telah mengguyur likuiditas (quantitative easing) di perbankan sebanyak Rp 88,91 triliun per 21 Mei. Tak hanya itu, BI juga telah mendukung likuiditas perekonomian. Hal itu tercermin pada SBN yang telah dibeli BI melalui pasar perdana tercatat sebesar Rp 108,43 triliun, yang terdiri atas Rp 32,97 triliun melalui mekanisme lelang utama dan Rp 75,46 triliun melalui mekanisme Greenshoe Option (GSO). likuiditas yang longgar juga tercermin pada uang beredar dalam arti sempit (M1) dan luas (M2) yang tumbuh masing-masing 17,4% (yoy) dan 11,5% (yoy) pada April 2021. Dengan perkembangan tersebut, kondisi likuiditas perbankan lebih dari cukup, tercermin pada rasio Alat Likuid terhadap Dana Pihak Ketiga (AL/DPK) yang tinggi yakni 33,67% dan pertumbuhan Dana Pihak Ketiga (DPK) sebesar 10,94% (yoy).

Menteri keuangan Sri Mulyani menyampaikan bahwa belanja negara melalui APBN tahun anggaran 2021 hingga April mencapai Rp 723 triliun. Nilai tersebut terjadi peningkatan sebesar 15,9 persen secara tahunan jika dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu. belanja Kementerian dan Lembaga (K/L) pada periode tersebut terjadi peningkatan sebesar 37,2 persen, sedangkan belanja untuk non-K/L meningkat 17,7 persen. Di samping itu, belanja modal pada April 2021 juga mengalami peningkatan yang signifikan, dari Rp20,7 triliun menjadi Rp48,1 triliun, atau tumbuh 132,4 persen.

Tren jumlah pasien Covid-19 rawat inap di RS Darurat Wisma Atlet Kemayoran, Jakarta Pusat, meningkat dan mencapai 2.013 orang atau 33 persen dari kapasitas tempat tidur. Berdasarkan data Penerangan Komando Gabungan Wilayah Pertahanan (Kogabwilhan), di Jakarta, Minggu, 30 Mei 2021 jumlah pasien rawat inap di Wisma Atlet, sebanyak 2.013 orang. Jumlah ini meningkat drastis dibandingkan pekan lalu pada 23 Mei 2021 yang mencapai 1.251 orang dan dua pekan sebelumnya 16 Mei 2021 sebanyak 929 orang.